Meski Wanci sudah merupakan kota di Kabupaten Wakatobi, tapi sepertinya masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya pendidikan. Banyak dari para orangtua yang lebih mendukung ketika anak2nya pergi mengais rezeki daripada menimba ilmu. Bagi mereka, dengan kegiatan belajar disekolah, itu sudah cukup bagi anak-anak dalam memperoleh pendidikan. Para orangtua disini lebih banyak meminta anak-anaknya untuk berjualan kue-kue. Bagiku hal itu tak jadi masalah. Mendidik anak sejak dini untuk membantu orangtua tentu adalah hal yang mulia. Tapi orangtua juga harus memberikan dorongan dan motivasi pada anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif di luar jam sekolah, seperti mengikuti les tambahan dan mengaji di sore ataupun malam hari.
Bahkan aku juga melihat anak-anak usia sekolah harus mengais-ngais sampah demi mendapatkan gelas ataupun botol plastik. Seperti sore itu. Selepas dari berkunjung ke perpustakaan daerah, aku duduk di tangga sebuah yang ada di pinggir jalan raya, sembari menunggu seorang teman yang akan datang menjemput.
Sekitar jarak 5 meter dari tempat duduk, kulihat 2 orang anak dengan masing-masing membawa karung. Mereka muncul dari sebuah gang pasar dan hendak menyebrang jalan. Setelah berhasil menyebrang, mereka mulai mendekati sebuah bak penampungan sampah yang berada di ujung persimpangan jalan dan mengorek-ngoreknya, berharap mendapat barang-barang plastik.
Aku baru saja menemani murid-muridku untuk membaca di sebuah perpustakaan. Kegiatan ini membuat mereka antusias dan bersemangat untuk menyelami ilmu-ilmu baru yang mungkin saja tak mereka dapatkan di sekolah.
Ah seandainya saja orangtua memahami tugas anak adalah untuk belajar, pastilah tak akan ada pemulung-pemulung kecil seperti mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar