Kuliah mungkin bagi sebagian orang di beberapa
tempat adalah rutinitas yang membosankan. Eeeitt...tapi tidak untuk di Sekolah
Guru Indonesi (SGI). Meski menjunjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan, tapi
tetap tidak bersifat otoriter. Jadi para mahasiswa pun diberikan kebebasan
dalam menentukan kebijakan yang disepakati dari hasil musyawarah antara pihak
mahasiswa dan pihak pengelola.
Sebelum memasuki materi pada setiap mata kuliah,
biasanya diawali oleh Ice Breaking yang dipimpin oleh ketua kelas. Setiap
hari ketua kelasnya berubah-ubah, artinya setiap mahasiswa secara bergantian
menjadi ketua kelas sesuai dengan jadwal piket yang sudah ditentukan. Dan
mahasiswa yang menjadi ketua kelas harus menyiapkan Ice Breaking di awal dan di
tengah perkuliahan. Di awal perkuliahan biasanya Ice Breakingnya dimulai
selesai apel pagi, sekitar jam 8.30. Dan di tengah perkuliahan Ice Breaking
dilaksanakan selesai shalat dzuhur atau selesai sesi istirahat. Untuk SGI
angkatan kelima ini mahasiswanya berjumlah 30 orang dan mayoritas berasal dari
provinsi Sumatra.
Di sini juga rata-rata semua dosennya keren-keren
eeuuyyy.... Tidak hanya profesional dalam hal mengajar, mereka juga memiliki
selera humor yang gak perlu diragukan lagi, sehingga membuat kegiatan belajar
menjadi terasa mengalir dan menyenangkan. Kalau istilah gaulnya, mereka itu
dosen-dosen yang "koplak". Kata koplak disini memiliki arti positif,
jadi tidak sekedar memberikan guyonan semata, tapi ada nilai-nilai pendidikan
yang tersirat dibalik kata koplak itu.
Menyisipkan humor dalam pembelajaran merupakan
salah satu ciri Dosen di SGI. Berikut beberapa dosen SGI yang
"koplak" tapi menginspirasi.
1. Bapak Asep Sapa'at
Beliau adalah Direktur Dompet Dhuafa yang juga
merangkap sebagai Pemateri dan Fasilitator di SGI. Pembawaannya cool , senyum
khasnya dan keramahannya membuat mahasiswa SGI mudah akrab dengan beliau. Mata
kuliah yang beliau ajarkan adalah Asesmen Autentik. Dalam menyampaikan materi,
beliau selalu menggunakan metode yang kreatif dan berisi, dan dalam menjelaskan
materi pun beliau sering menyelipkan kata-kata humor sehingga kami pun begitu
khidmat menikmati sajian materi yang diberikan oleh beliau. Beliau selalu
menyajikan materi yang tidak ada modul, tapi masih berkaitan dengan materi yang
diajarkan, sehingga semakin menambah pengetahuan dan pemahaman kami.
2. Bapak Ari Ariansyah
Metode mengajar beliau sangat menginspirasi. Di
Sekolah Guru Indonesia, beliau memegang mata kuliah MODEL PEMBELAJARAN. Ketika
memberikan materi, beliau menggunakan model-model pembelajaran yang kreatif dan
tepat pada tujuan yang diharapkan. Mengajar model pembelajaran dengan model
pembelajaran. Komunikasi yang interaktif menjadikan suasana kelas begitu
kondusif. Ditambah lagi dengan gaya khasnya beliau ketika berbicara dan
menyampaikan materi yang bisa membuat kami tersenyum bahkan sampai
tertawa terbahak-bahak.
3. Bapak Yusuf Maulana
(Belum sempet jepret foto beliau)
Beliau membawakan mata kuliah menulis. Metode
yang beliau gunakan juga sesuai dengan nama mata kuliahnya. Mahasiswa diminta
menulis sesuai dengan tema-tema tertentu. Pak Yusuf dengan jiwa kreatifnya,
memanfaatkan benda-benda disekitar kelas, sepeti pigura, buku, pot
bunga,dan manusia sebagai temanya. Proses evaluasi dilakukan setelah beberapa
mahasiswa membacakan hasil tulisannya. Dengan gaya penyampainnya yang tenang
dan santai, memudahkan mahasiswa memahami materi dan topik yang disampaikan.
Beliau menyajikan teori yang singkat tapi padat. Lebih banyak praktiknya. Kalau
dari segi Koplaknya mungkin tidak sekoplak dosen-sdosen yang lain, tapi
bagiku beliau merupakan sosok yang tetap mampu memberikan inspirasi.
4. Bapak Wijaya Kusumah
(Serasa kayah ayah sendiri...heheeee)
Beliau merupakan guru TIK di sekolah Labschool
dan juga seorang blogger yang
memiliki sederet prestasi dan segudang pengalaman baik yang berkaitan dengan
dunia pendidikan maupun dengan dunia ngeblog. Mata kuliah yang
disampaikan yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Beliau ditemani oleh sahabatnya,
Bapak Dedi Dwitagama. Sebelum memulai perkuliahan tentang PTK, Bapak Dedi
menyampaikan celotehan nya yang berkaitan dengan "Guru Hebat di Indonesia". Beliau
memiliki selera humor yang tinggi. (Sumpeh
deh…orangnya Lucuuuuu + Kocaaaak BEGETE). Kami selalu dibuat tertawa ketika
beliau menyampaikan guyonan-guyonannya.
Setali tiga uang dengan Omjaya (panggilan akrab untuk Bapak Wijaya Kusumah). Beliau juga tidak kalah koplak dengan sahabatnya itu. Penyampaian materi yang dikemas dengan bahasa yang sederhana sehingga memudahkan kami dalam menerima materi yang disampaikan. Momok mengerikan yang melekat di pikiranku tentang PTK pun hilang bagai ditelan bumi. (PTK is easy coy…hihiiiii,,, hopely).
Setali tiga uang dengan Omjaya (panggilan akrab untuk Bapak Wijaya Kusumah). Beliau juga tidak kalah koplak dengan sahabatnya itu. Penyampaian materi yang dikemas dengan bahasa yang sederhana sehingga memudahkan kami dalam menerima materi yang disampaikan. Momok mengerikan yang melekat di pikiranku tentang PTK pun hilang bagai ditelan bumi. (PTK is easy coy…hihiiiii,,, hopely).
Berbagai macam prestasi yang telah diraih Omjay
mampu menginspirasi kami untuk menjadi lebih baik dan lebih produktif. Begitu
juga dengan sosok Bapak Dedi, beliau memberikan kata-kata motivasi dan
inspiratif. Pesan yang paling melekat di pikiranku dari kata-kata terakhir
Bapak Dedi dan Omjay hampir sama, hanya beda cara penyampaiannya. "Tulis
apa yang kamu kerjakan, dan Kerjakan apa yang kamu tulis". Dan aku
ingin menerapkan pesan itu dengan mulai menulis apa saja, termasuk tulisan ini.
Berikut beberapa kalimat motivasi dan inspiratif
yang sempat saya rangkum dalam catatan saya dari sekian banyak yang disampaikan
baik oleh Bapak Dedi Dwitagama dan Om Wijaya Kususmah.
·
Guru yang professional
adalah guru yang mau belajar secara otodidak
·
Kembangkan
potensi unik pada setiap anak didik
·
Guru yang
baik adalah guru yang punya tulisan sendiri
·
Jika ingin
mengenal dunia, MEMBACALAH; dan jika ingin dikenal dunia maka MENULISLAH
·
LAHAP
membaca membuat anda GEMUK menulis
·
Lakukan
perubahan dengan cara yang mungkin
Itulah beberapa nama Dosen SGI yang aku beri
label "Koplak tapi Menginspirasi". Penulis hanya menyajikan
sebagiannya saja yang didasarkan pada pandangan subjektif. Disamping itu juga
belum semuanya Dosen masuk ke kelas kami dan mengajar kami ketika tulisan ini diposting.
Bogor, 30 Juli 2013
"Be Inspired and Inspiring Person"
Bogor, 30 Juli 2013
"Be Inspired and Inspiring Person"
Bermanfaat sekali tulisannya.. sangat membantu.. terima kasih
BalasHapuscara menjadi dosen
dosen yang menginspirasi
jual sepatu safety surabaya
tempat pembuatan website di medan