Aku mengambil
sebuah buku berukuran tebal,dengan warna cover ungu , buku tentang pembahasan soal latihan ulangan
harian untuk anak kelas 3 SD. Sebenarnya aku mencari buku tentang Bank Soal
Ujian Nasional SD karena besok pagi akan ada ulangan konten (Materi SD dari
kelas 1-6)tapi ternyata tidak ada.
Aku mengambil
tempat duduk pada sebuah kursi hitam yang
menjorok kearah meja coklat persegi panjang , duduk bersama dengan salah satu
temanku. Dia sedang sibuk mengerjakan soal latihan matematika, ditemani dengan
kertas putih yang sudah dipenuhi oleh coretan. Sementara aku, sibuk membaca
buku yang sudah kuambil tadi. Tiba-tiba saja aktifitasku terhenti sejenak
ketika salah seorang anak dengan seragam batik motif perpaduan warna hijau
tosca dan biru muda. Dia duduk di salah satu kursi yang berada disamping sebuah
lemari tempat penitipan tas dan barang pengunjung. Kuperhatikan dia sepintas,
entah kenapa seakan mataku terbius untuk terus memperhatikan dia. Mungkin karena
jaraknya hanya satu meter di depan meja tempat
dudukku. Ah aku terbawa suara dalam hatiku. Sesekali anak itu melihat kearahku,
mungkin dia heran kenapa aku melihatnya. Ehm.. anak itu mengingatkanku pada
seseorang, tapi dia lebih putih dan tidak berkacamata.
Sebenarnya ini
bukan pertama kalinya aku melihat anak itu, sempat beberapa waktu yang lalu aku
melihatnya mengambil nasi di pantry. Aku
kembali pada aktifitasku, membaca buku yang ada dihadapanku. Aku melihat kearahnya lagi, kulihat dia sedang
memainkan rubik, tangannya begitu cekatan membolak-balik dan menyusun
sisi-sisinya, memadukan warna-warna yang senada , “pasti dia anak yang cerdas”, pikirku. Karena menurutku, orang yang
bisa memainkan rubik adalah orang yang cerdas. Hee…iyakah???
Sekali lagi dia
melihat kearahku. Mungkin merasakan ada yang aneh, dia memilih untuk pindah dan
duduk lesehan di samping rak buku, disamping kiri meja dudukku. Kulihat dia
lagi, “ah mirip siapa ya”, tanyaku
dalam hati. Kali ini dia sedang asyik membaca buku. Sesekali dia kembali melihat
kearahku, aku langsung berpaling, fokus membaca lagi. Beberapa menit kemudian kulihat
dia lagi, menyadari aku melihatnya, dia kemudian pindah dan memilih untuk
berkumpul bersama teman-temannya yang sedang asyik membaca Koran di lantai yang
beralaskan karpet hijau pada ruang perpustakaan itu.
Aku tertegun sejenak. Aku sebenarnya
tidak bermaksud untuk melihatnya, hanya saja berawal dari ketidaksengajaan. Tak
ada maksud apa-apa. Hanya karena sosoknya yang mengingatkanku pada seseorang
lah yang membuatku larut untuk
melihatnya, dan itupun juga tidak dalam waktu yang lama, hanya dalam hitungan
detik saja. Dia adalah salah seorang siswa di sekolah yang ada di dekat asrama
ku. Umurnya mungkin masih belasan.
Aku hanya
tertawa sendiri ketika menyadari apa yang sudah kulakukan. Mungkin dia malu dan
merasakan ada yang aneh sehingga dia memilih untuk pindah. Hahaa… aku kembali fokus
membaca lagi, dan kali ini aku benar-benar fokus.
Siang itu ruang
perpustakaan dipadati oleh anak-anak Sekolah Dasar , tapi dari sekian banyak
siswa-siswa yang ada disana, hanya anak itu yang kurasakan kehadirannya paling
beda. Entah apa sebabnya…
Ada tanda tanya masih
menggelayut dihati tentang sosok anak itu. Semoga suatu saat kutemukan
jawabannya. ^^.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar