Minggu, 18 Agustus 2013

REFLEKSI MICRO TEACHING 2 (PEER TEACHING)



Dalam tahapan perencanaan dan pelaksanaanya, micro teaching kali ini dilakukan secara berkelompok, sesuai dengan kelompok pada Bimbingan Akademik, kemudian ada perwakilan satu orang dari setiap kelompok yang bertindak  sebagai guru, dan yang lain ada yang bertugas pada bagian observasi dan bagian dokumentasi. 
 
Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian terutama berkaitan dengan koordinasi kelompok. Dari hasil evaluasi pada micro teaching ini, masih ada beberapa kelompok yang belum  menunjukkan kerjasama yang baik, dimana terdapat ketidakselarasan antara perencanaan pada RPP dan pelaksanaannya di lapangan. Sebagaimana halnya yang dipaparkan oleh Mba cicih, ada beberapa urutan yang harus diperhatikan dalam pembuatan perangkat pembelajaran, seperti yang digambarkan pada bagan dibawah ini :


 














1.1 Bagan urutan pembuatan perangkat pembelajaran

Komunikasi yang kurang menjadi penyebab utama dalam kurangnya koordinasi kelompok. Beberapa masih terkesan acuh tak acuh dalam mempersiapkan micro teaching ini. Kesungguhan hati belum sepenuhnya terlihat dimana masih banyak yang menganggap micro teaching ini sebagai pengisi waktu kosong, bukan menganggap sebagai proses pembelajaran dan proses latihan sebelum terjun magang. Karna memang pada waktu itu jam yang digunakan untuk melakukan peer teaching ini adalah jam mata kuliah yang diundur waktunya. 

Masih sama seperti pada micro teaching pertama, masih banyak mahasiswa yang belum menjiwai perannya sebagai guru dan masih menganggap audience yang diajar adalah temannya, bukan sebagai muridnya. Meski memang ada beberapa perubahan yang terlihat lebih baik dari micro teaching pertama, yaitu sudah terdapat apersepsi yang bisa membangun motivasi siswa untuk belajar dan juga sudah ada beberapa yang menggunakan model-model pembelajaran yang kreatif dan bermakna, yang disesuaikan dengan materi ajar dan tujuan pembelajaran. 

Dari hasil komentar  dan  evaluasi pihak pengelola, pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif, guru hanya sebagai fasilitator. Guru harus menggunakan strategi yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran agar penyampaian materi yang diajarkan bisa diserap dan diterima dengan baik oleh murid, karena tidak ada strategi dan model pembelajaran yang PALING BAGUS.
Secara keseluruhan, micro teaching kali ini memang belum bisa dikatakan lebih baik dari micro teaching  sebelumnya. Semoga dengan berbagai komentar dan masukan baik dari pengelola dan teman-teman bisa menjadi bahan evaluasi dan menjadi penyemangat untuk terus belajar agar bisa memberikan hasil yang lebih baik. Aamiin..

Bogor, 31 Juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar